Menjadi Petani Itu Menyenangkan!
Hai semuaaaaaa~
Terakhir kali gue ngepost di blog itu ternyata tahun lalu, wah it's been a long time.
Apa kabar kalian readers? Masih adakah di antara kalian yang akan baca blog ini gak ya? Kalo ada syukur, bikin gue seneng, kalo gak ada yaudah isokeee wkwk.
Sekarang gue kembali ngepost di blog yang sepi ini dengan membawa suatu pengalaman yang menurut gue perlu dishare dengan para netizen.
Jadi, gue udah kuliah memasuki semester 5 dan program studi gue adalah meteorologi terapan, yang mana lingkup belajarnya seputar atmosfer, cuaca, iklim, dan maaaasih banyak lagi. Yang bakal gue bahas di sini bukan tentang meteorologi, tapi pengalaman gue belajar mata kuliah dari program studi lain, yang mana lebih spesifik ke pertanian.
Apa aja tuh kira-kira yang bakal gue bahas?
Next
Sewaktu masih semester 3, gue ngambil mata kuliah dasar-dasar agronomi. Di sini pertama kalinya gue belajar bertani di kampus. Menurut Wikipedia, agronomi adalah ilmu yang mempelajari tanaman untuk makanan, bahan bakar, pakan, dan serat. Nah sewaktu praktikum, gue belajar menanam jagung, kacang tanah, kedelai, dan juga tumpang sari antara jagung dan kacang tanah. Kebetulan kelompok gue kebagian menanam kacang tanah waktu itu.
Hal pertama yang dilakukan sebelum menanam adalah mempersiapkan lahan. Tanah yang baik akan membuat tanaman tumbuh dengan baik, tanah yang kurang baik akan menghambat pertumbuhan tanaman. Jadi kalian pilih yang baik apa kurang baik hayo? Pasti yang baik lah yaa, karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang baik-baik wkwk
Oke, back to topic!
Mempersiapkan lahan ini cukup menguras tenaga guys. Kita harus menggemburkan tanahnya dulu, membasmi gulma (tanaman yang tidak diharapkan pertumbuhannya) utututu sakit banget jadi gulma, keberadaannya tidak diharapkan huhu
Justru kalo ada malah jadi parasit guys, karena nanti berebut hara sama tanaman utamanya. Setelah itu kita juga bikin jarak tanam (jarak antara satu tanaman dengan tanaman lainnya). Kenapa harus bikin jarak tanam? Tujuannya biar antar tanaman gak saling berebut hara, memiliki ruang untuk tumbuh, juga biar kena sinar mataharinya maksimal.
Nah kalo lahannya udah siap it's time buat menanam, yeayyyy.
Karena gue dulu kebagian ngurus kacang tanah, jadi gue bakal bahas yang kacang tanah aja ya guys. Tapi secara umum, step menanamnya sama juga buat jagung sama kedelai.
Kan tadi udah dikasih jarak tanam tuh, nah sekarang tinggal menanam benihnya di lubang yang sesuai jarak tanam ya guys. Tapi, sebelum ditutup lubangnya, dikasih pupuk dulu biar cepet tumbuh benihnya. Setelah ditutup, baru deh disiram. Jangan terlalu banyak airnya tapi ya, secukupnya aja. Nanti pupuk yang barusan dikasih larut lagi dong kalo kebanyakan disiram:(
Kebetulan praktikumnya cuma seminggu sekali, jadi kita bikin jadwal guys buat nyiram gitu di luar jam praktikum. Soalnya kalo sampe kurang air bisa-bisa mati juga. Jadi ya kadang sore pas abis pulang kuliah harus ke ladang buat nyiram. Kecuali kalo hujan hari itu, gak usah disiram lagi, berkah banget gak perlu ke ladang:')
Minggu selanjutnya baru keliatan tuh guys benihnya ada yang berkecambah ada yang enggak, alias mati. Nah benih mati ini disulam (mengganti benih yang mati dengan benih yang baru). Jangan lupa perawatannya guys. Bukan cuma manusia aja yang perlu skincare, tanaman juga perlu plantcare wkwk
Perawatannya itu harus rutin, biar tanamannya tumbuh dengan baik. Penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, membasmi hama/penyakit. Nah kalo semisal di antara tanaman itu ada yang terserang hama atau penyakit, langsung kasih penanganan ya guys, bisa dikasih pestisida atau dicabut aja. Biar hama/penyakitnya gak nular ke tanaman yang lain.
Ohiya, gue sama temen-temen juga selalu ngamatin pertumbuhan tanamannya. Tinggi tanamannya, jumlah daunnya, juga check and recheck, mana tau ada tanaman yang kena hama/penyakit.
Dari minggu ke minggu itu keliatan banget numbuhnya, yang tadinya cuma segede benih, terus tumbuh sampe tinggi tanamannya bisa mencapai 50cm huhu seneng banget liatnya, tanaman yang gue sama temen-temen rawat bisa tumbuh dengan baik, hijau pula.
Kurang lebih 14 minggu masa tanam, baru deh si kacang tanah bisa dipanen. Yuhuuu ini bagian yang ditunggu-tunggu. Btw, kacang tanah ini yang paling terakhir dipanen, karena jagung sama kedelai udah panen duluan, sekitar 13 minggu masa tanam.
Cara panen kacang tanah simple guys, cukup dicabut sampe ke akarnya. Cuma ya hati-hati ada ulet. Gue sebenernya paling geli sama ulet, cuman ya demi panen anak-anakku (read: kacang tanah), gue rela berhadapan dengan ulet wkwk.
Waktu itu hasil panennya cukup banyak guys, gue lupa persisnya berapa kilogram, kira-kira 23 kilogram sekian lah. Banyak banget kan? Belom lagi panen jagung, sama kedelai.
Kalian tau apa yang lebih menyenangkan? Hasil panennya bisa dibawa pulang ke kosan wkwk jadi dosennya nyuruh bagi hasil panennya terus bawa pulang dehhh yuhuuu baik banget emang:")
Kacang tanah sama kedelai bisa direbus terus dijadiin cemilan. Jagung bisa dibakar, dimasak berbagai olahan, direbus juga bisa. Huhu jaya ini perut abis panen tuh.
Kemudian, di semester 4 gue juga ngambil mata kuliah dasar-dasar hortikultura. Hortikultura juga cabang dari agronomi, bedanya kalo hortikultura itu fokusnya budidaya buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman obat, tanaman hias, dan taman.
Yup, lagi dan lagi praktikumnya menanam!
Waktu itu komoditas yang ditanam ada bayam hijau, terong, kacang panjang, pakcoy, dan kangkung.
Kalo yang sekarang, tiap kelompom wajib menanam semua komoditas yang udah gue sebutin tadi guys. Gila gak tuh banyak bet-,-
step menanamnya secara umum sama ya guys seperti yang udah gue jelasin sebelumnya. Kali ini gue kebagian ngurus bayam. Kalo bayam itu benihnya ditabur, jadi gak usah pake jarak tanam. Kalo bayam, kurang lebih 4 minggu baru bisa dipanen.
Nah untung gue masih ada fotonya. Itu bayam yang udah siap panen ya guys. Keren kan hijau-hijau lebat nan rindang gimana gitu, liatnya juga adem wkwk
Seperti biasa, hasil panen dibawa pulang ke kosan wkwk cuman pas panen bayam ini berangsur-angsur gitu, gak sekaligus karena pertumbuhannya gak seragam, alias ada yang udah siap panen, ada juga bayam yang masih kecil. Bayam yang masih kecil ini gue sama temen-temen nyebutnya baby bayam wkwk ucul kaaan
Setelah dibawa ke kosan, kita masak-masak deh guysss. Itu contoh hasil olahannya, bayam crispy. Seneng banget rasanya bisa nanem bayam dari awal banget, dari masih benih, dirawat berminggu-minggu, akhirnya panen, terus dimasak sendiri juga jadi macam-macam olahan, dan dikonsumsi sendiri juga. Suatu kebahagian tersendiri buat gue.
Tadi kan udah panen bayam tuh, kangkungnya juga jangan lupa dipanen guys. Jangan lupa dimasak jugaa, lumayan kan jadi lauk buat makan. Itung-itung ngirit hehehe.
Kalo ini pas panen terong guys. Unik banget kan bentuknya, mirip love love gimana gitu. Ucul banget deehh terongnyaaa.
Pokoknya setelah panen kali ini gue bisa ngirit guys, gue tinggal masak sensiri di kosan. Menunya sayur bayam, bayam crispy, terong balado, tumis kangkung, tumis kacang panjang. Oiya btw gue gak ada foto waktu panen kacang panjang sama pakcoy.
Nah itu dia guys pengalaman gue selama praktikum bercocok tanam. Ya emang sih bertani itu bikin cape, bikin keringetan, bikin kulit jadi gosong juga gara-gara panas-panasan mulu. Tapi yaa dari situ gue bisa ngerasain, apa yang selama ini para petani lakuin. Gue sih masih mending lahannya gak begitu luas, lah petani lahannya bisa sampe hektaran.
Masih banyak orang yang menganggap pertanian itu sebelah mata, padahal kan pertanian itu hidup matinya bangsa, ya gak?
Kalo gak ada pertanian, mau makan apa coba kalian?
Pointnya, hargain petani-petani ya guys. Kita mah enak tinggal makan doang, lah petani yang cape mah.
Duh gue mulai sok bijak niccccc
Segitu aja guys cerita gue kali ini. But seriously, bertani itu menyenangkan! Capek iya, tapi semuanya terbayar ketika musim panen telah tiba, yuhuuuu~
Terakhir kali gue ngepost di blog itu ternyata tahun lalu, wah it's been a long time.
Apa kabar kalian readers? Masih adakah di antara kalian yang akan baca blog ini gak ya? Kalo ada syukur, bikin gue seneng, kalo gak ada yaudah isokeee wkwk.
Sekarang gue kembali ngepost di blog yang sepi ini dengan membawa suatu pengalaman yang menurut gue perlu dishare dengan para netizen.
Jadi, gue udah kuliah memasuki semester 5 dan program studi gue adalah meteorologi terapan, yang mana lingkup belajarnya seputar atmosfer, cuaca, iklim, dan maaaasih banyak lagi. Yang bakal gue bahas di sini bukan tentang meteorologi, tapi pengalaman gue belajar mata kuliah dari program studi lain, yang mana lebih spesifik ke pertanian.
Apa aja tuh kira-kira yang bakal gue bahas?
Next
Sewaktu masih semester 3, gue ngambil mata kuliah dasar-dasar agronomi. Di sini pertama kalinya gue belajar bertani di kampus. Menurut Wikipedia, agronomi adalah ilmu yang mempelajari tanaman untuk makanan, bahan bakar, pakan, dan serat. Nah sewaktu praktikum, gue belajar menanam jagung, kacang tanah, kedelai, dan juga tumpang sari antara jagung dan kacang tanah. Kebetulan kelompok gue kebagian menanam kacang tanah waktu itu.
Hal pertama yang dilakukan sebelum menanam adalah mempersiapkan lahan. Tanah yang baik akan membuat tanaman tumbuh dengan baik, tanah yang kurang baik akan menghambat pertumbuhan tanaman. Jadi kalian pilih yang baik apa kurang baik hayo? Pasti yang baik lah yaa, karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang baik-baik wkwk
Oke, back to topic!
Mempersiapkan lahan ini cukup menguras tenaga guys. Kita harus menggemburkan tanahnya dulu, membasmi gulma (tanaman yang tidak diharapkan pertumbuhannya) utututu sakit banget jadi gulma, keberadaannya tidak diharapkan huhu
Justru kalo ada malah jadi parasit guys, karena nanti berebut hara sama tanaman utamanya. Setelah itu kita juga bikin jarak tanam (jarak antara satu tanaman dengan tanaman lainnya). Kenapa harus bikin jarak tanam? Tujuannya biar antar tanaman gak saling berebut hara, memiliki ruang untuk tumbuh, juga biar kena sinar mataharinya maksimal.
Nah kalo lahannya udah siap it's time buat menanam, yeayyyy.
Karena gue dulu kebagian ngurus kacang tanah, jadi gue bakal bahas yang kacang tanah aja ya guys. Tapi secara umum, step menanamnya sama juga buat jagung sama kedelai.
Kan tadi udah dikasih jarak tanam tuh, nah sekarang tinggal menanam benihnya di lubang yang sesuai jarak tanam ya guys. Tapi, sebelum ditutup lubangnya, dikasih pupuk dulu biar cepet tumbuh benihnya. Setelah ditutup, baru deh disiram. Jangan terlalu banyak airnya tapi ya, secukupnya aja. Nanti pupuk yang barusan dikasih larut lagi dong kalo kebanyakan disiram:(
Kebetulan praktikumnya cuma seminggu sekali, jadi kita bikin jadwal guys buat nyiram gitu di luar jam praktikum. Soalnya kalo sampe kurang air bisa-bisa mati juga. Jadi ya kadang sore pas abis pulang kuliah harus ke ladang buat nyiram. Kecuali kalo hujan hari itu, gak usah disiram lagi, berkah banget gak perlu ke ladang:')
Minggu selanjutnya baru keliatan tuh guys benihnya ada yang berkecambah ada yang enggak, alias mati. Nah benih mati ini disulam (mengganti benih yang mati dengan benih yang baru). Jangan lupa perawatannya guys. Bukan cuma manusia aja yang perlu skincare, tanaman juga perlu plantcare wkwk
Perawatannya itu harus rutin, biar tanamannya tumbuh dengan baik. Penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, membasmi hama/penyakit. Nah kalo semisal di antara tanaman itu ada yang terserang hama atau penyakit, langsung kasih penanganan ya guys, bisa dikasih pestisida atau dicabut aja. Biar hama/penyakitnya gak nular ke tanaman yang lain.
Ohiya, gue sama temen-temen juga selalu ngamatin pertumbuhan tanamannya. Tinggi tanamannya, jumlah daunnya, juga check and recheck, mana tau ada tanaman yang kena hama/penyakit.
Dari minggu ke minggu itu keliatan banget numbuhnya, yang tadinya cuma segede benih, terus tumbuh sampe tinggi tanamannya bisa mencapai 50cm huhu seneng banget liatnya, tanaman yang gue sama temen-temen rawat bisa tumbuh dengan baik, hijau pula.
Kurang lebih 14 minggu masa tanam, baru deh si kacang tanah bisa dipanen. Yuhuuu ini bagian yang ditunggu-tunggu. Btw, kacang tanah ini yang paling terakhir dipanen, karena jagung sama kedelai udah panen duluan, sekitar 13 minggu masa tanam.
Cara panen kacang tanah simple guys, cukup dicabut sampe ke akarnya. Cuma ya hati-hati ada ulet. Gue sebenernya paling geli sama ulet, cuman ya demi panen anak-anakku (read: kacang tanah), gue rela berhadapan dengan ulet wkwk.
Waktu itu hasil panennya cukup banyak guys, gue lupa persisnya berapa kilogram, kira-kira 23 kilogram sekian lah. Banyak banget kan? Belom lagi panen jagung, sama kedelai.
Kalian tau apa yang lebih menyenangkan? Hasil panennya bisa dibawa pulang ke kosan wkwk jadi dosennya nyuruh bagi hasil panennya terus bawa pulang dehhh yuhuuu baik banget emang:")
Kacang tanah sama kedelai bisa direbus terus dijadiin cemilan. Jagung bisa dibakar, dimasak berbagai olahan, direbus juga bisa. Huhu jaya ini perut abis panen tuh.
Kemudian, di semester 4 gue juga ngambil mata kuliah dasar-dasar hortikultura. Hortikultura juga cabang dari agronomi, bedanya kalo hortikultura itu fokusnya budidaya buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman obat, tanaman hias, dan taman.
Yup, lagi dan lagi praktikumnya menanam!
Waktu itu komoditas yang ditanam ada bayam hijau, terong, kacang panjang, pakcoy, dan kangkung.
Kalo yang sekarang, tiap kelompom wajib menanam semua komoditas yang udah gue sebutin tadi guys. Gila gak tuh banyak bet-,-
step menanamnya secara umum sama ya guys seperti yang udah gue jelasin sebelumnya. Kali ini gue kebagian ngurus bayam. Kalo bayam itu benihnya ditabur, jadi gak usah pake jarak tanam. Kalo bayam, kurang lebih 4 minggu baru bisa dipanen.
Nah untung gue masih ada fotonya. Itu bayam yang udah siap panen ya guys. Keren kan hijau-hijau lebat nan rindang gimana gitu, liatnya juga adem wkwk
Seperti biasa, hasil panen dibawa pulang ke kosan wkwk cuman pas panen bayam ini berangsur-angsur gitu, gak sekaligus karena pertumbuhannya gak seragam, alias ada yang udah siap panen, ada juga bayam yang masih kecil. Bayam yang masih kecil ini gue sama temen-temen nyebutnya baby bayam wkwk ucul kaaan
Setelah dibawa ke kosan, kita masak-masak deh guysss. Itu contoh hasil olahannya, bayam crispy. Seneng banget rasanya bisa nanem bayam dari awal banget, dari masih benih, dirawat berminggu-minggu, akhirnya panen, terus dimasak sendiri juga jadi macam-macam olahan, dan dikonsumsi sendiri juga. Suatu kebahagian tersendiri buat gue.
Tadi kan udah panen bayam tuh, kangkungnya juga jangan lupa dipanen guys. Jangan lupa dimasak jugaa, lumayan kan jadi lauk buat makan. Itung-itung ngirit hehehe.
Pokoknya setelah panen kali ini gue bisa ngirit guys, gue tinggal masak sensiri di kosan. Menunya sayur bayam, bayam crispy, terong balado, tumis kangkung, tumis kacang panjang. Oiya btw gue gak ada foto waktu panen kacang panjang sama pakcoy.
Nah itu dia guys pengalaman gue selama praktikum bercocok tanam. Ya emang sih bertani itu bikin cape, bikin keringetan, bikin kulit jadi gosong juga gara-gara panas-panasan mulu. Tapi yaa dari situ gue bisa ngerasain, apa yang selama ini para petani lakuin. Gue sih masih mending lahannya gak begitu luas, lah petani lahannya bisa sampe hektaran.
Masih banyak orang yang menganggap pertanian itu sebelah mata, padahal kan pertanian itu hidup matinya bangsa, ya gak?
Kalo gak ada pertanian, mau makan apa coba kalian?
Pointnya, hargain petani-petani ya guys. Kita mah enak tinggal makan doang, lah petani yang cape mah.
Duh gue mulai sok bijak niccccc
Segitu aja guys cerita gue kali ini. But seriously, bertani itu menyenangkan! Capek iya, tapi semuanya terbayar ketika musim panen telah tiba, yuhuuuu~
Semangat nulisnya ya mell!!
BalasHapus